Mendengar kata muslimah pasti muncul di benak kita gambaran sosok wanita yang melekat pada dirinya ketaatannya kepada Allah. Kata muslimah selalu memiliki konotasi yang positif. Itulah mengapa dalam tulisan ini saya menggunakan kata muslimah, karena ketika seseorang mendengar kata ‘muslimah’ pastilah di dalam benaknya tergambar sosok wanita yang berpakaian secara islami dan pribadi wanita yang taat. Tapi kali ini saya tidak akan membicarakan lebih panjang kata ‘muslimah’. Kali ini kita akan banyak membahas bagaimana menjadi seorang muslimah yang taat, seorang muslimah pejuang, dan seorang muslimah teladan.
Muslimah Taat
Nikmat yang mungkin tidak didapat pada diri seseorang kecuali ketika dia memilih islam sebagai agama dan jalan hidupnya. Bersyukurlah kita karena mungkin kita merupakan salah satu orang beruntung yang dilahirkan dari keluarga muslim. Itu adalah bonus yang Allah berikan pada kita, tanpa mengenal agama lain, sejak kecil kita sudah dididik dengan fondasi islam. Apalagi ketika islam, agama yang kita pilih berawal dari kesadaran penuh bahwasanya hanya islamlah satu-satunya agama yang rasional, sesuai fitrah manusia, memuaskan akal, dan menetramkan hati. Islam secara bahasa berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Berangkat dari definisi tersebut, maka seorang muslimah hendaknya menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam arti dia haruslah menjadikan apa-apa yang ditetapkn Allah sebagai solusi atas setiap permasahan di dalam hidupnya, dia haruslah menjadikan dirinya senantiasa mengikatkan segala amaliah-nya kepada hukum syara’ sebagai bentuk konsekuensi keimanannya kepada Allah sebagaimana yang disampaikan Allah melalui firman-NYA: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada islam secara menyeluruh..” (QS. Al Baqarah). Untuk itu muslimah yang taat adalah muslimah yang….
- Senantiasa mengikatkan dirinya dengan syariat Islam
- Senantiasa menjadikan islam sebagai landasan dalam beramal
- Tunduk dan patuh atas segala hal yang sudah ditetapkan Allah dan RasulNYA
- Rela dan ridho terhadap segala yang Allah perintahkan dan meninggalkan laranganNYA
- Senantiasa konsisten dan istiqomah dalam ketaatannya
Muslimah Pejuang
Jika sosok muslimah taat sedemikian hampir mendekati kesempurnaan, maka bisa dipastikan sosok muslimah pejuang tidak jauh beda dari muslimah taat, karena muslimah pejuang adalah sosok muslimah yang senantiasa memperjuangkan apa yang menjadi ketaatannya kepada Allah dan Rasul-NYA. Tentunya apa yang diperjuangkan tidaklah lepas dari tanggung jawabnya sebagai hamba Allah, yaitu ber-amar makruf nahi munkar atau disebut ber-DAKWAH. Dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan Allah kepada hambaNya. Dakwah merupakan aktifitas mulia dan amalan yang paling dicintai Allah SWT. Perkataan pengemban dakwah adalah perkataan yang paling baik sebagaimana firman Allah di dalam surat Fushilat ayat 33: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan menegrjakan kebajikan, dan berkata,” sesungguhnya aku termasuk orang-prang muslim (yang berserah diri)?”. Sesungguhnya para Nabi dan para Rasul Allah memiliki kelebihan dan keutamaan atas semua manusia seluruhnya. Mereka berada dalam puncak kedudukan di semesta alam yang diciptakan dengan benar ini. Mereka dalah orang-orang yang berada pada garis depan . hal itu tidak lain karena mereka senantiasa menyebarluaskan petunjuk Allah, meyampaikan syariat-NYA, dan mengemban dakwah. Aktivitas mereka ini, secara mutlJika sosok muslimah taat sedemikian hampir mendekati kesempurnaan, maka bisa dipastikan sosok muslimah pejuang tidak jauh beda dari muslimah taat, karena muslimah pejuang adalah sosok muslimah yang senantiasa memperjuangkan apa yang menjadi ketaatannya kepada Allah dan Rasul-NYA. Tentunya apa yang diperjuangkan tidaklah lepas dari tanggung jawabnya sebagai hamba Allah, yaitu ber-amar makruf nahi munkar atau disebut ber-DAKWAH. Dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan Allah kepada hambaNya. Dakwah merupakan aktifitas mulia dan amalan yang paling dicintai Allah SWT. Perkataan pengemban dakwah adalah perkataan yang paling baik sebagaimana firman Allah di dalam surat Fushilat ayat 33: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan menegrjakan kebajikan, dan berkata,” sesungguhnya aku termasuk orang-prang muslim (yang berserah diri)?”. Sesungguhnya para Nabi dan para Rasul Allah memiliki kelebihan dan keutamaan atas semua manusia seluruhnya. Mereka berada dalam puncak kedudukan di semesta alam yang diciptakan dengan benar ini. Mereka dalah orang-orang yang berada pada garis depan . hal itu tidak lain karena mereka senantiasa menyebarluaskan petunjuk Allah, meyampaikan syariat-NYA, dan mengemban dakwah. Aktivitas mereka ini, secara mutlak, merupakan aktivitas yang paling utama dan paling mulia di antara aktivitas seluruh makhluk yang ada. Karena itu, apabila seorang muslim/ muslimah senantiasa berupaya meneladani dan mengikuti jejak langkah mereka, maka tidak diragukan lagi bahwa mereka telah mendekati derajat dan kedudukan para Nabi dan para Rasul di surga kelak; meskipun tentu saja bahwa para Nabi dan para Rasul memiliki derajat yang paing tinggi dan kedudukan paling utama ;karena mereka merupakan manusia pilihan Allah sekaligus mendapatkan wahyu dari-NYa. Namun demikian, aktivitas yang dilakukan seorang pengemban dakwah jelas mendekati aktivitas yang dilakukan para Nabi dan para Rasul. Begitu mulianya kedudukan menjadi pengemban dakwah, tentu saja hal ini haruslah berkorelasi positif terhadap amal yang dia lakukan. Inilah gambaran sosok muslimah pejuang, pejuang islam, muslimah pengemban dakwah:ak, merupakan aktivitas yang paling utama dan paling mulia di antara aktivitas seluruh makhluk yang ada. Karena itu, apabila seorang muslim/ muslimah senantiasa berupaya meneladani dan mengikuti jejak langkah mereka, maka tidak diragukan lagi bahwa mereka telah mendekati derajat dan kedudukan para Nabi dan para Rasul di surga kelak; meskipun tentu saja bahwa para Nabi dan para Rasul memiliki derajat yang paing tinggi dan kedudukan paling utama ;karena mereka merupakan manusia pilihan Allah sekaligus mendapatkan wahyu dari-NYa. Namun demikian, aktivitas yang dilakukan seorang pengemban dakwah jelas mendekati aktivitas yang dilakukan para Nabi dan para Rasul. Begitu mulianya kedudukan menjadi pengemban dakwah, tentu saja hal ini haruslah berkorelasi positif terhadap amal yang dia lakukan. Inilah gambaran sosok muslimah pejuang, pejuang islam, muslimah pengemban dakwah:
- Taat kepada Allah dan RasulNYA
- Konsisten dalam setiap ucapan, perkataan, dan perbuatannya tehadap kebenaran yang dia bawa
- Berpegang teguh di atas kebenaran (islam)
- Tidak takut dicela dan mencela
- Mukhlis kholis
- Terikat dengan hukum syara’
- Berakhlaqul karimah
- Senantiasa menjaga keiffahannya
Menjadi seorang pengemban dakwah…sungguh merupakan kenikmatan yang Allah berikan untuk kita
Menjadi seorang pengemban dakwah…sungguh merupakan harga yang harus dibayar oleh seorang hamba yang berjual beli dengan Allah SWT
Menjadi seorang pengemban dakwah…sungguh meruapakan bentuk ketaatan pada Allah dan RasulNYA
Menjadi seorang pengemban dakwah….sungguh merupakan aktifitas mulia di hadapan-NYA
Menjadi seorang pengemban dakwah…sungguh merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada kita
Menjadi seorang pengemban dakwah,,,sungguh merupakan bentuk rasa syukur kita pada-NYA
Menjadi seorang pengemban dakwah….sungguh merupakan bentuk kasih saying kita kepada sesama muslim
Menjadi seorang pengamban dakwah…sungguh meruapakan tanggung jawab kita sebagai umat Muhammad SAW dan hamba Allah SWT
Menjadi seorang pengamban dakwah…sungguh merupakan ungkapan cinta yang nyata
Menjadi seorang pengamban dakwah…sungguh merupakan amal mulia yang bisa dijadikan hujjah dihadapan-NYA
Menjadi seorang pengemban dakwah…sungguh merupakan salah satu pengikat di dalam jama’ah
Menjadi seorang pengemban dakwah…sungguh merupakan jalan bagi kita menemukan islam kaffah.
Semoga tulisan ini bisa menginpirasi para muslimah yang akan, sedang dan sudah menjadi muslimah taat , musimah pejuang, dan muslimah yang menjadi telaيan bagi diri, keluarga, dan masyarakat
*Oleh: Amani Al Jannah
Segala yang diciptakan Allah SWT memiliki keteraturannya yang tepat. Alam semesta yang Allah SWT ciptakan juga memiliki pengaturan yang sempurna. Jika seandainya pengaturan ini tidak tepat dan benar, maka yang terjadi pasti kekacauan dan kerusakan. Sama halnya manusia, manusia pasti terikat pada suatu pengaturan yang benar dan tepat, karena pada hakikatnya setiap hal yang ada di dunia ini memiliki aturan main atau perunjuk kerja. Manusai, sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah, dan satu-satunya makhluk yang diberi keistimewaan oleh Allah yaitu akal, maka semua itu tidaklah lepas dari hakikat ini. Jika Allah saja memberikan khasiat/ potensi pada setiap yang diciptakanNya, apalagi makhluk berakal seperti halnya manusia, maka manusia juga memiliki potensi yang ada pada diri manusia tersebut. Diantara potensi yang Allah berikan kepada manusia yaitu berupa akal, naluri, dan hajatul udhawiyah (kebutuhan jasmani).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar