Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
JILBABKU,TASBIHKU
Sebelum Engkau Halal Bagiku
Ahlan Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza
ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUU
Alhamdulillaah…..
Segala
Puji bagi ALLAH Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha
Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih
Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa
Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli
Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.
Yaa
Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir
sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam
ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang
yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin
Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi
Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid
radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.
Aku adalah seorang muslimah biasa yang masih jauh dari sempurna, seorang ibu dengan 2anak yang masih terus belajar bersabar.
MUSLIMAH,
kata itu begitu kuat dan begitu sempurna, sedangkan aku mengaku sebagai
MUSLIMAH tapi masih merasa jauh dari kesempurnaan seorang muslimah. Aku
yang juga masih terus mencari arti dari kesempurnaan Seorang MUSLIMAH.
Aku
bersama keluarga tinggal di Negara di mana Muslim adalah minoritas.
Anehnya, justru selama aku tinggal di Negara ini, aku lebih banyak
mengenal islam. Alhamdulillah aku dikelilingi oleh keluarga dan kerabat
muslim di sini, acara dan aktifitas muslim pun selalu ada, mesjid tidak
jauh dari rumah. Dan di negera ini pula aku mengenakan kerudung walaupun
hanya sesekali di acara-acara pengajian.
Pernah terlintas dalam
hati, keinginan untuk memakai jilbab seterusnya. Tetapi entah kenapa
keinginanku itu pupus dan tertutup dengan kekhawatiranku yang luar
biasa. Ada saja yang berbisik keras di hati, “Apakah kamu sudah siap
lahir bathin?”, “Kamu minoritas disini, tantangannya lebih berat lho?”,”
Yang penting kan hatinya, nggak perlu pakai2 jilbab”, “Elo sholat aja
belum bener udah mau pakai jilbab”, Dan seterusnya, dan seterusnya.
Bisikan itu begitu kuat dan mendominiasi, keinginan itupun lenyap
tersimpan dalam hati.
Suatu saat ada perasaan tidak nyaman dengan
keadaan buka dan tutup jilbab, ada perasaan tidak beres, aku seperti
menyamar sebagai orang lain, sampai-sampai orang mengatakan aku seperti
bunglon dan tidak jarang orang tidak mengenaliku karena penampilanku
yang selalu berubah. Dan akupun bertanya dalam hati, “Apakah kamu malu
menjadi seorang MUSLIMAH, hingga kamu membuka jilbabmu di tempat yang
lain….??!!” Astaghfirullah-al'azim
Belum lagi saat aku bingung
dan kerepotan jika di tengah perjalanan aku harus sholat dan lupa tidak
membawa kain penutup kepala (mukena atau jilbab), akhirnya aku sholat
dengan keadaan darurat, memakai topi atau kain seadanya untuk menutup
kepala. Hati ini yang susah sekali khusyuk, menjadi bertambah-tambah.
Lagi-lagi aku bertanya ”Untuk apa aku sholat, apa hanya untuk menyetor
muka saja…???” Mengapa kamu hanya menutup kepala hanya pada saat kamu
menghadap Allah swt?? Apa menurutmu Allah swt tidak tahu keadaan kamu
yang sebenarnya…??? Astaghfirullah-al'azim
Aku pun makin jengah
dengan keadaan diriku, aku mulai haus ilmu, mulai mencari-cari seperti
apa pribadi yang muslimah, mengapa muslimah identik dengan jilbab atau
kerudung?. Semakin aku membaca, semakin aku mengerti. Begitu cintanya
Allah swt kepada wanita, hingga Allah swt menurunkan perintah
menggunakan kerudung. Dan begitu tidak bersyukurnya aku, hingga aku
mengabaikan perintahMU ya Allah. Sekelebat terlintas begitu tidak
kekalnya kehidupanku ini, kecantikan duniaku tidakku bawa mati, siapkah
aku menghadapmu ya Allah dengan jilbab kain kafan yang membalut tubuh,
sedangkan selama hidup aku menanggalkannya.
JILBAB SEBUAH ANUGRAH
Dalam
proses pencarian, aku mulai bertanya-tanya begitu cintanya Allah swt
pada umatnya, sebaliknya apa bukti cintaku pada Allah swt. Cinta adalah
pengorbanan, tidak segan-segan orang mengorbankan segala sesuatu untuk
menggapai cinta. Pada tahun baru hijrah, setelah sholat Dhuha, entah
mengapa hati ini dipenuhi dengan cinta, cintaku pada Allah swt.
Kuhilangkan rasa kekhawatiran duniaku sebagai suatu pengorbanan. Dengan
menyebut nama Allah SWT, Bismillahirrahmanirrahim, aku memulai
mengenakan jilbab, sebagai langkah awal. Satu demi satu aku buang rok
miniku, swimming suit, tanktop, celana pendek dan skinny jeansku. Semua
itu aku lakukan dengan ringan dan senyum kemenangan, bahkan bernafas
lega, pada akhirnya terbebas dari alat pelurus dan pengeriting rambut.
Kupenuhi hati ini dengan Astaghfirullahalazim pada setiap bisikan
keraguan yang muncul. Hatiku tenggelam dalam lautan zikir menyebut nama
Allah swt dan rasa cintaku pada Allah swt.
Aku bukanlah seorang
ahli agama dan bukan juga orang yang mulia, jilbabku tidak hanya sebagai
identitas, dengan jilbabku aku bertasbih dalam hati dan rasa
kecintaanku pada Allah swt. Sebuah hadiah, berkah dan keberuntungan di
tahun baru Hijrah, Alhamdulillahi aku bisa mencontoh orang-orang yang
mulia, Insya Allah, walaupun aku tidak sama persis seperti mereka.
PUJIAN DAN UJIAN
Pujian-pujian
setelah berjilbab, aku anggap sebagai ujian berat buat diriku. Aku
tidak mau terlena . Setiap pujian aku sertai dengan doa, agar jilbabku
ini bisa menjadi cerminan hati, hati yang bertasbih pada Allah swt.
Suatu
saat , di sebuah hotel berbintang , seorang security bertubuh besar dan
berkulit hitam seperti menatap dan mengikuti langkah kami , aku dan
keluarga, dengan kecurigaan, aku berpikir apa hal ini karena jilbabku,
mereka curiga karena itu. Security itu menghampiri kami, dada ini
berdegup kencang, Ya Allah lindungilah kami. Dan security itu menepuk
bahu suamiku seraya mengucap “Assalamu’alaikum wrwb, brother!. Security
itu mengucapkan salam karena melihat aku menggunakan jilbab.
Subhanallah, kekhawatiran yang tidak beralasan dan tidak masuk akal.
Daguku yang awalnya menunduk takut, terangkat sambil tersenyum dan
berucap syukur Alhamdulillah.
Setelah mengenakan jilbab, tidak
hentinya aku menerima sapaan Assalamu’alaikum dan senyum dari sesama
muslimah yang tidak aku kenal diperjalanan, hati ini bahagia
bertambah-tambah, janji Allah swt adalah benar “ pakailah kerudungmu
sehingga kamu lebih dikenal”. Subhanallah, langkah kakipun menjadi
ringan, seakan bertasbih mengagungkan namaMu, ya Allah, aku tertunduk
dengan senyum bahagia.
JILBABKU,TASBIHKU
Ya ALLAH,
Tidak berhenti mata ini bertasbih mengagungkan keindahan ciptaanMu.
Tidak berhenti telinga ini bertasbih mendengarkan ayat-ayat suci Mu.
Tidak berhenti hidung ini bertasbih menghirup udara surgaMu
Tidak berhenti mulutku bertasbih menyebut namaMu
Tidak berhenti hati ini betasbih memuji Mu.
Tidak berhenti tangan ini bertasbih berbagi kasih kepada ciptaanMu.
Tidak berhenti langkah kaki ini bertasbih menjalankan perintahMu.
Ya ALLAH,...Aku tersadar akan ada saat di mana semua itu terhenti
Ridha dan Rahmatmu menjadi sebuah pengharapan besar
Mohon kekuatan dan karuniaMu, ya Allah sebelum hari itu datang.
Jilbabku ini adalah sebuah anugrah besar.
Dengan Jilbabku aku bertasbih
Memohon bimbingan-Mu,sebelum hari pertanggungjawaban itu menjelang.
Cantik hati dan istiqomah menjadi sebuah impian besar.
Impian yang harus aku kejar, sebelum hari menutup mata tiba.
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir
♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥
Sebuah renungan untukku, untukmu,untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...
Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati,maknai,lalu tunaikanlah
Hak
cipta adalah milik ALLAH AZZA WA JALLA semata.Ilmu adalah amanat Allah
yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami
miliki...
Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta
sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi
satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang
bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir
Sebelum Engkau Halal BagiKu
♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥
Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,
Kebenaran datangnya dari ALLAH kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan ALLAH
Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,
Wa'alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh.